Membangun budaya literasi di sekolah merupakan hal yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satu contoh sekolah yang berhasil menerapkan budaya literasi dengan baik adalah SDN 013 Tenggarong. Dalam kasus ini, sekolah ini berhasil menciptakan lingkungan belajar yang mendorong siswa untuk gemar membaca dan menulis.
Menurut Pak Kepala Sekolah SDN 013 Tenggarong, “Membangun budaya literasi di sekolah bukanlah hal yang mudah, namun dengan kerjasama antara guru, siswa, dan orang tua, kami berhasil menciptakan lingkungan belajar yang mendukung perkembangan literasi siswa.” Hal ini sejalan dengan pendapat Dr. Aria Kuntari, seorang pakar pendidikan, yang mengatakan bahwa “Budaya literasi di sekolah harus dibangun melalui dukungan dari semua pihak terkait.”
Salah satu langkah yang diambil oleh SDN 013 Tenggarong dalam membangun budaya literasi adalah dengan mengadakan kegiatan rutin seperti perpustakaan keliling dan lomba menulis. Hal ini membuat siswa semakin tertarik untuk membaca dan menulis. Menurut Ibu Guru Bahasa Indonesia, “Dengan adanya kegiatan seperti ini, kami melihat peningkatan minat baca dan menulis siswa secara signifikan.”
Budaya literasi di sekolah juga dapat membantu dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami berbagai materi pelajaran. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Dr. Budi Cahyono, seorang ahli pendidikan, “Siswa yang gemar membaca cenderung memiliki kemampuan pemahaman yang lebih baik daripada siswa yang kurang gemar membaca.”
Dengan membangun budaya literasi di sekolah, seperti yang dilakukan oleh SDN 013 Tenggarong, diharapkan akan dapat menciptakan generasi yang lebih cerdas dan terampil dalam menghadapi tantangan di masa depan. Seperti yang dikatakan oleh Pak Kepala Sekolah, “Membangun budaya literasi bukanlah tujuan akhir, namun merupakan langkah awal dalam menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik.”